Mochammad Al Fatih, Dunia Bisnis Butuh Mental Tangguh

Mochammad Al Fatih, Dunia Bisnis Butuh Mental Tangguh
Bus Hafila milik Mochammad Al Fatih

INDEK.ID, Kraksaan – Dalam dunia bisnis, seorang dituntut memiliki mental baja, sebab perjalanan dunia bisnis sering kali membuat seorang dwon dan banyak yang trauma untuk menjalani kembali. Sehingga memilih pekerjaan yang memiliki penghasilan tetap.

Mochammad Al Fatih (Gus Fatih) seorang Sarjana di salah satu universitas ternama, Universitas Indonesia (UI) memberanikan diri untuk terjun di dunia bisnis dengan bekal mental yang tangguh dan relasi yang didapat saat menjadi Mahasiswa UI.

“saat kalian mau terjun di dunia bisnis, persiapkan dulu mentalnya. Dunia bisnis asik asik dan juga bisa seram bagi seorang yang yang belum siap secara mentalnya” kata Gus Fatih, Kraksaan (22/05/2023).

Sejak 2019, Gus Fatih memulai bisnis transportasi pariwisata dan telah telah memiliki kendaran transportasi sendiri, seperti Bus, Elf dan mobil pribadi yang siap untuk mengantarkan para wisatawan. Pencapaian tersebut tidak mudah dilaluinya, butuh kerja keras dan semangat dalam menggapai impiannya.

Usia yang masih terbilang muda mampu menjadikannya seorang pembisnis yang tangguh. Di usia 25 tahun, dia telah mendirikan PT Hafila Nusantara Utama, tepatnya pada tahun 2019. Sebelumnya di sebagai Associate Consultant di PT Kopel Infra dari 2016 hingga 2018.

Di perusahaannya sendiri, dia menjadi Direktur dan telah memiliki beberapa kendaran transportasi pariwisata.

“Perjalanan sebelum mendirikan PT Hafila Nusantara Utama tidak mudah saya jalani, tetapi berkat dorongan untuk mencapai sebuah mimpi saya tetap berusaha gimana caranya mmpi saya bisa terwujud. Alhamdulillah pada 2019, saya sudah memiliki perusahaan kecil, penyedian transportasi pariwisata” tambahnya

Baca juga: Harga Meroket, Rokok Tetap Jadi Kebutuhan

Gus Fatih juga mengatakan bahwa menjadi seorang pembisnis merupakan pilihan hidupnya, agar dia dapat membuka lapangan pekerjaan bagi mereka yang tidak punya ijasah tetapi mau bekerja.

“pada waktu itu, sebenarnya banyak tawaran pekerjaan yang mapan tetapi saya lebih memilih untuk terjun ke dunia bisnis. Saya ingin membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang tidak memiliki ijasah tetapi punya keinginan untuk bekerja” jelasnya

“sebenarnya masyarakat Indonesia banyak yang memiliki keterampilan yang diperlukan oleh suatu perusahaan tetapi berhubung mereka tidak memiliki ijasah mereka gagal untuk memasuki perusahaan tersebut dan mirisnya akan berdamapak pada angka pengangguran” imbuhnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *