INDEK.ID, Yogyakarta – Hujan bagi sebagian orang sangat diharapkan apalagi saat musim tanam, tetapi bagi sebagian yang lainnya, kehadiran hujan tidak diharapkan salah satunya bagi bapak Yuda.
Yuda yang profesinya sebagai juru pangkir di warung Yogyakarta tidak mengharap hujan karena baginya ketika hujan penghasilannya akan menurun drastis.
“kalau hujan kayak gini terus biasanya sepi mas, kalau sudah sepi secara otomatis penghasilan juga sepi mas” kata Yuda saat ditemui oleh wartawan Indek.id di pangkalannya, Yogyakarta (23/02/2023).
Sebagai seorang yang masih punya kepercayaan pada agamanya, Yuda tidak pernah putus asa dan bisa menerima takdirnya sebagai juru pangkir.
“walaupun hujan kayak gini tetap harus disyukuri mas, siapa tau besok rame” tambahnya.
Yuda sudah 3 tahun menjadi juru parkir di Jogja, susah senang sudah diraskannya, mulai penghasilan yang sedikit hingga penghasilan yang cukup banyak.
“Saya sudah 3 tahun jaga parkir disini, penghasilannya tidak nentu, namanya juga tukang jaga parkir mas, kadang rame yo kadang sepi. Pernah juga saya hanya dapat uang 20 ribu” imbuhnya.
Dia juga mengatakan bahwa istrinya dan kakaknya juga jadi juru parkir di tempat yang sama.
“yang jaga parkir disini satu keluarga mas tetapi beda shift, shift pertama istri, kedua kakak dan ketiga saya mas” jelasnya
Dia juga mengatakan bahwa istrinya sudah 2 tahun jadi juru parkir di tempat yang sama, Selain jadi juru pangkir dia juga punya penghasilan sampingan dengan membantu anaknya yang berbisnis bakpia.
Baca juga; SDM Berkualitas Akan Memperbaiki Perekonomian, Ini Penjelasannya
“istri saya lebih lama saya kerja parkir disini, sekitar dua tahunan. Selain kerja juru parkir saya juga membantu bisnis anak jualan bakpia”
Konsep dalam pekerjaan yang dilakukan oleh Yuda adalah halal dan bisa bertanggung jawab ke keluarga.
“kalau saya simpel mas, yang penting halal, bisa menafkahi keluarga dan bisa menyekolahkan anak walaupun tidak setinggi mereka yang punya segalanya” ungkapnya
“dan tetap terus bersyukur apapun kerjaan kita” tegasnya
